Kapal Double Skin Bulk Carrier (DSBC) Erlyne 50.000 Dead Weight Tonnage (DWT) produksi PT PAL Indonesia termasuk salah satu kapal terbaik di dunia untuk kelas kapal berbobot mati 50.000 ton. Kapal yang juga dikenal dengan nama "Star 50" sepanjang 189,840 meter dan lebar 30,50 meter ini sepenuhnya hasil rancang bangun putra-putri Indonesia.
"Kapal DSBC Erlyne 50.000 DWT adalah produk unggulan PT PAL Indonesia. Kapal ini menggunakan kandungan lokal 35 persen hingga 45 persen dengan bahan-bahan berkualitas tinggi," kata Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar saat peluncuran Kapal DSBC Erlyne 50.000 DWT di Galangan Kapal Divisi Niaga PT PAL Indonesia, (sumber Kompas.com)
Gamelan menjadi kurikulum sekolah di Di New Zealand, Singapura, Amerika Serikat dan Jepang.
Gamelan Jawa telah menjadi salah satu
kurikulum tetap di New Zealand School of Music (NZSM) dengan kode mata
kuliah PERF250 - Special Indonesian Gamelan berdasarkan kesepakatan
kerjasama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Wellington dengan
NZSM pada tahun 1975. Kesepakatan ini ditindak-lanjuti dengan pemberian
seperangkat gamelan Pelog oleh KBRI Wellington dengan status ‘pinjaman
permanen’.
Jumlah mahasiswa ‘gamelan course’ tahun
2011 mencapai 23 orang. Melebihi batas maksimal penerimaan mahasiswa
khususnya untuk mata kuliah PERF250 sebanyak 18 orang. Ini menunjukkan
besarnya minat mahasiswa NZSM untuk mendalami seni budaya Indonesia
khususnya gamelan. Jangka waktu pengajaran sangat singkat yaitu satu
semester atau kurang lebih 13 minggu. Dalam kurun waktu tersebut, selain
mahasiswa harus mampu memainkan sebanyak 3 gending gamelan dengan
teknik menabuh yang baik, mereka juga harus mendalami teori tentang
sejarah dan perkembangan gamelan.
Kepiawaian para mahasiswa tersebut
ditampilkan dalam acara Ujian Akhir mata kuliah gamelan Jawa bertajuk
“Heavenly Gongs : Music from Java” pada Minggu, 12 Juni 2011 lalu yang
diselenggarakan di Adams Concert Room (ACR) NZSM. Acara tersebut mampu
membuat kagum sekitar 200 penonton dari berbagai kalangan seperti
mahasiswa, pengajar, masyarakat New Zealand dan Indonesia.
Festival Gamelan Dunia pertama diadakan
tahun 1986 di Kanada. Setidaknya terdapat ratusan lebih kelompok
ensambel dan studi gamelan di Amerika Serikat, belum lagi di negara
lain. Menurut Rahayu Supanggah, penggagas Festival Gamelan Dunia
tersebut, Singapura telah menjadikan gamelan sebagai mata pelajaran
wajib di berbagai sekolah dasar pada hampir sebagian wilayahnya.
Di Amerika, gamelan Jawa sudah terkenal
di berbagai universitas unggulan, seperti Universitas California di
Berkeley (gamelan Kyai Udan Mas), San Jose University (gamelan Sekar
Kembar), Lewis and Clark College (Kyai Guntur Sari), Michigan,
Wiscounsin, Northern Illinois, Oberlin, Wesleyan, dan ratusan
universitas terkemuka lainnya.
Di Jepang, gamelan sudah menjadi media
ajar di berbagai universitas, seperti Tokyo University of Fine Art and
Music dengan grup gamelannya yang bernama Kyai Lambang Sari, di Kuntachi
College of Music (Gamelan Sekar Jepun), Dharma Budaya Osaka University,
Hyogo University, Tokyo Osaka-Tohogakuen (semuanya college of music).
(sumber : http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2011/08/18/prestasi-membanggakan-indonesia-di-mata-dunia-2/ )